Polda Bali - Polres Tabanan - Humas Tabanan - Polres Tabanan menggelar sosialisasi dan pelatihan tentang keaslian minuman beralkohol dan obat-obatan yang berlangsung di Aula Wisnu Hartono, Senin 26 Agustus 2024, Kegiatan ini diikuti oleh 50 personil Polres Tabanan.
Wakapolres Tabanan, Kompol I Gede Made Surya Atmaja P, S.Sos., M.H., hadir dalam acara tersebut bersama Kasat Narkoba Polres Tabanan. Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Loementa F. Gultom, yang didampingi oleh satu narasumber lain.
Tujuan dari sosialisasi dan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan personil Polres Tabanan dalam mengidentifikasi keaslian minuman beralkohol dan obat-obatan, serta untuk mencegah peredaran barang-barang ilegal di masyarakat.
"Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan personil Polres Tabanan dapat lebih waspada dan terampil dalam mengenali ciri-ciri minuman beralkohol dan obat yang palsu, sehingga dapat meminimalisir risiko peredaran produk-produk ilegal yang berbahaya bagi masyarakat," ujar Kompol I Gede Made Surya Atmaja.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar dalam upaya Polres Tabanan untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya, khususnya dalam pengawasan dan penegakan hukum terkait minuman beralkohol dan obat-obatan.
Sambutan dari Ketua Team pada intinya menyampaikan, ucapan terimaksi atas waktu yang diberikan kepada kami disini kami akan menyampaikan sosialisasi atau pelatihan keaslian minuman beralkohol dan keaslian obat, nanti kami akan memberitahukan rumus identifikasi keaslian obat tersebut.
Materi ini sangat rahasia disini kami hanya bisa memberikan informasi atau ilmu ini untuk Kepolisian, Beacukai, dan BPOM. Mudah-mudahan ilmu atau materi yang kami berikan nanti ini bisa di serap dengan sebaik mungkin., kemudian dilanjutkan sesi foto foto bersama.
Kemudian acara dilanjutkan dengan materi pembelajaran dengan narasumber Loementa Franata Gultom ( tata ) menjelaskan terkait, Materi Sosialisasi obat palsu, bahwa di asia pemalsuan obat menempati peringkat ke dua sebanyak 36% setelah pemalsuan alat elektronik dan Pada tahun 2016 penindakan obat palsu di wilayah Cakung, Tanggerang dan lombok, Obat yang paling banyak di palsukan di Indonesia adalah obat kuat/disfungsiereksi ( 10-40% ).
Dijelaskan bahwa modus operandi Obat Palsu yaitu, Lebel ulang menjadi berdosis tinggi dan Mengganti kemasan asli yang berisi obat palsu sedangkan cara mengecek obat palsu atau melalui https:/cekbpom.pom.go.id/
Sedangkan Materi Minuman beralkohol yaitu, dimana The Alliance Againts Counterfeit Spiritus ( AACS ) merupakan organisasi yang memerangi pemalsuan minuman beralkohol, Mikol yang layak di konsumsi yaitu minuman alkohol mengandung Ethanol dan kadar Alkohol 55%
( Humas Polres Tabanan )
0 Komentar