Malang. Untuk Kesatuan dan Persatuan Republik Indonesia, Media Bhayangkara news.net Bersinergi Dengan berbagai macam Adat, Budaya, Agama. Dengan hal tersebut kami sebagai media berkewajiban membantu dan memberitakan seluruh elemen se-Indonesia bersatu padu demi keamanan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya warga Negara Indonesia, Senin, 10/7/2023.
Salah satu tokoh yang sangat fenomenal yang sangat disegani di kalangan mereka, beliau adalah KH. Sutrisno yang mendapat Piagam Penghargaan Persatuan Spiritual Nusantara. Merupakan Penghargaan setinggi-tingginya kepada para Pelaku, Pendukung serta Pemerhati yang telah berperan aktif dalam melestarikan Kesenian dan Kebudayaan di Kota Batu.
kH. Sutrisno yang lebih familiar dipanggil Mbah Sutrisno. Beliau mendirikan Padepokan Pemujan Palereman Padange Ati yang didirikan tahun 1996 dan pada tahun 2016 kelegalan telah selesai semua. Padepokan tersebut berada di Temas, Baru Kota Malang, Jawa Timur.
Di Padepokan tersebut semua lintas agama tidak mempermasalahkan perbedaan agama yang dianut mereka yang datang, dengan satu kenyakinan Yang Maha Esa adalah satu meski berbeda panggilan. Dengan merahi Padange Ati dilakukan dengan melalui Jama'ah Dzikir Wengi melalui Ngankrem Akem Jasat - Sukmo - Nyowo - Menghayu - Hayune Bawono. Dengan lelaku "Ojo Dumeh". Roso, Kroso, Rumongso, Ngrumangsani, Ngrasa'ake Kahanan Jati Dirine Manungso.
Menurut Mbah Sutrisno dalam menjawab pertanyaan dari media Bhayangkara wes.net mengatakan, " Bahwa Dari nama padepokan tersebut merupakan dapat petunjuk dari Ggib.. (Goib itu metafisik yang berbau mistik )".
"Dari situ tugas Mbah Sutrisno yaitu merawati untuk orang-orang yang tidak kenal agama. Di Padepokan ada berbagai campuran agama. Di Padepokan banyak santri-santri, musafir. Mereka dibimbing untuk mencari Jati Diri dalam kehidupan. Hidup itu tidak semua seperti yang kita bayangkan. Karena hidup itu banyak persoalan yang datang vertubi-tubi dari semua problem. Dari sinilah di gembleng untuk dijadikan orang yang tahu diri. Yang ada di padepokan mereka tanpa dipungut bayaran. Asal taat pada aturan dan Istiqomah yang dipelajari. InsyaAllah yang jadi problem permasalahan hidup diselesaikan dengan amal - amalan Asmaul Husnah)berdzikir. Karena di dalam surahnya Alfatekha yang ada di dalamnya ada. Iyakana budu waiya kanistain ( karena Gusti jawulo nyembah, juga untuk kamulo Gusti nyuwun pitukungan. Bilih Gusti Allah memberi pertolongan tidak ada yang sukar. Disitu tinggal ada pengamalan yang dilakukan. Ridoe, tirakate. Apa yang dimakan dari mana hasilnya. Jangan ngawur ada makanan dimakan tapi tidak tahu dari apapun. Itulah yang menjadi problem kehidupan karena manusia itu dalam keadaan Fitro jadi dari sini akan menemukan jati dirinya. Dari berbagai macam agama kita disatukan dalam satu Ukuwah Islamiah. Disini tetap ahli Sunnah. Waljama'ah. Tidak ada tendesi untuk menjelek-jelekkan antara satu dengan lainnya. Kita satukan Ulama, Umaroh, masyarakat, umat. Yang dijadikan satu, tegakkan dalam suatu NKRI. Inilah yang akan menjadikan "Gemah Ripah Loh Jinawi. Toto Tentrem Raharjo. Mudahkan sandang pangan. Pungkas Mbah Sutris.
(Dyah)
0 Komentar