Jayapura ( BhayangkaranewsNet) - Majelis Rakyat Papua Pegunungan sebagai lembaga representasi kultural orang asli Papua yang memiliki wewenang tertentu untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak orang asli Papua dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan perempuan dan pemantapan kerukunan hidup beragama. Pemilihan anggota Majelis Rakyat Papua dilaksanakan secara demokrasi, transparan, akuntabel dan menjunjung tinggi rasa solidaritas di antara sesama orang asli Papua serta menjaga integritas keutuhan bangsa dan negara.
Pemilihan MRPP tidak terbuka dan akuntabel karena adanya intervensi sepihak demi kepentingan Alegorki yang hanya haus kepimpinan tanpa bisa menghaderkan Para Perwakilan Adat , agama, dan perempuan demi Kepentingan Daerahnya.
Namun Tim seleksi MPRP di tunggangi oleh kepentingan sepihak oleh Para elit politik utk kepentingan perutnya alias JT dan hal ini sangat di sayangkan.
Hati2 masa depan Tolikara jika ada 10 org seperti ini dari sekarang para intelektual bersatu dan tidak bisa di biarkan sebab mau di bawah kemana Masa depan Tolikara.
Mari kita belajar dari hal kecil. Yg buruk kita tinggalkan dan yg benar kita jalani. Sebab keadilan dan kebenaran itu tidak akan lenyap dari pembuatan bodok.
Keadilan tidak akan hilang tapi akan datang lebih kejam.
Tata cara Pemilihan MRPP tidak sesuai dengan peraturan.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (6); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969; Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008; Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015; Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2004; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015; Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 9 Tahun 2010.
Sebagaimana telah di atur dalam UU namun. Serakusnya Pemimpin haus kekuasaan masih saja hadir utk mengatur kebijakan pribadi tanpa melihat latar belakang masa depan Tolikara.
Secara hukum Adat anda tidak menghargai adat budaya masyarakat suku Dani.
Dan secara agama anda.
Apa yang anda tabur hari ini akan anda tuai hari Esok.
Cepat atau lambat Keadilan itu akan Menang. ( Ujang / Bawi Kogoya)
0 Komentar