Jayapura ( Bhayangkaranews. Net ) - Memperingati hari kenaikan Yesus Kristus, Kali ini berbeda dari sebelumnya dengar di Gereja Baptis Bahtera Baliem, Papua Pegunungan.Apalagi Momen ini adalah "Kenaikan Yesus".Pendeta Yunius Kogoya dalam Khotbahnya menyampaikan bahwa "Peristiwa kelahiran, kematian, Kebangkitan, Kenaikan dan Keturunan Rohkudus adalah Sejarah yang sudah terjadi, lalu kemudian Kitab Terakhir ini yang jadi penting untuk di pelajari oleh Umat Manusia”.
Dengan itu, kali ini Khotbah tidak biasa, Tentang "Kitab Wahyu" seringkali dianggap seram dan menakutkan. Kitab Wahyu adalah Masa Terakhir masa Hidup dibumi. Semasa di Pulau Patmos Rasul Yohanes melaporkan Peristiwa Akhir Zaman misalnya, Kejadian-kejadian dahsyat di Kosmic beserta ula Manusia pasca Perkembangan Science di Masa "Injuri Time"
Dengan dalil Naturalistik memahami semuanya ini akan sulit karena semuanya disinggung dalam Alam " Supranatural" sehingga membutuhkan Hikmat untuk memahaminya. Sekalipun beberapa akan terjadi secara Naturalistik.
Manuver "si Aku" dengan Segala Hegemoniknya mampuh mereduksi Perspektif manusia ke arah Materialistik,Logic dan science sehingga sulit sekali memahami peristiwa Supranatural dalam Kitab Wahyu.Hari -hari yang malang itu, Secara Prosedural perlu dipahami dengan baik bagi Umat percaya Yesus Kristus. Hampir dibuka terang oleh Bapak Pedeta Yunius Kogoya.
Masa Milenium Abad 21.Para Kaum "Mesianic perlu memahami Kitab Wahyu Secara holistik ".Agar manusia hidup dalam Kewaspadaan. Kitab Wahyu juga sudah Manjadi Fungsi Kontrol Riwayat Bumi dan Manusia.
( Ujang / Bawi Kogoya )
0 Komentar