Jember ( Bhayangkaranews) - Budaya saling menghargai, saling menghormati, saling toleransi, saling peduli dan saling berbagi antar umat. Walau beda keyaqinan sudah menjadi kewajaran dalam kehidupan bermasyarakat dibelahan bumi Indonesia, seperti halnya yang terjadi di acara Kampoeng Ramadhan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren al-ghofilin selama menyambut bulan ramadhan. Mendapat kunjungan dari saudara2 umat kristiani Gereja Kristen Jawi wetan ( GKJW ) dengan ikut berbagi sembako untuk acara buka bersama dengan masyarakat yang setiap hari dilaksanakan dipondok pesantren al-ghofilin selama bulan Ramadhan.
Dimana tak kurang dari sekitar 100 - 200 warga masyarakat yang ikut berbuka bersama dari berbagai kalangan maupun komunitas juga warga Kampoeng sekitar pondok pesantren.
Inilah salah satu contoh potret kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia, budaya saling peduli dan berbagi satu sama lain tanpa melihat latar belakang agama, ras, suku, golongan menjadi cirikhas bangsa ini, karena tata nilai dan budaya ini sudah menjadi warisan turun temurun sejak nenek moyang bangsa Indonesia.
Semangat inilah yang oleh keluarga besar pondok pesantren al-ghofilin tetap dijaga keberlangsungan nya, semangat saling menebar kebaikan, cinta, dan kasih sayang thd sesama umat manusia harus terus didedikasikan dan dipraktekkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari tanpa harus banyak melihat perbedaan tapi justru lebih menguatkan persamaan dalam bingkai kebaikan universal sebagai umat manusia.
Meskipun perkembangan akhir-akhir ini dalam kehidupan masyarakat di Indonesia sudah mulai mengkhawatirkan terjadinya sebuah perpecahan dan permusuhan baik individu maupun kelompok masyarakat karena banyaknya fitnah dan propaganda negatif yang sengaja yang ditebar secara masif lewat media sosial, media elektronik maupun media cetak, apalagi disaat menjelang pemilu. Banyak sekali kepentingan politik yang sengaja membentur bentur kan agama dan golongan demi kepentingan kekuasaan.
Untuk itu kita sebagai rakyat Indonesia harus sadar dan menjaga keutuhan NKRI ini. Dengan cara jangan mau untuk diadu domba satu dengan yang lain, semangat bersaudara sesama bangsa harus tetap menyala walaupun berbeda dalam pilihan politik. Karena marak nya isu negatif yang beredar dimasyarakat yang mengatasnamakan agama tertentu atau golongan tertentu sehingga hal ini sangat berpotensi memecah belah rakyat dan sangat berpotensi memecah persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa Indonesia ( Negara kesatuan republik Indonesia ).
Hal ini menunjukkan betapa bangsa Indonesia, rakyat Indonesia harus sadar utk bisa saling menghargai, saling menghormati dan saling toleransi, saling peduli bahkan saling berbagi antar satu dengan lain walau berbeda pilihan politik, beda agama, beda suku, beda ras karena hakekatnya kita semua adalah satu saudara yaitu saudara sesama sebangsa dan saudara sesama manusia.
Marilah masing-masing kita belajar untuk saling *MEMANUSIAKAN MANUSIA*
( Ujang / Tim)
0 Komentar