*Sidoarjo* – Percepatan penurunan stunting perlu adanya kolaborasi dan akselerasi dari hulu hingga hilir. Kegiatan Kick of Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK), hari ini (9/3) di Pendopo Delta Wibawa. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor, yang membuka kegiatan tersebut sebagai upaya fundamental yang dilakukan dari hulu.
Penurunan stunting memerlukan strategi dan kolaboratif yang berkesinambungan. Salah satu upayanya yakni melalui pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga yang dimaksud yakni peningkatan kualitas pelayanan pada kelompok prioritas seperti Calon Pengantin (Catin) ibu hamil, dan ibu menyusui.
“Upaya akselerasi Program Bangga Kencana dan penurunan stunting, Pemkab Sidoarjo telah membentuk 1.604 TPK. Jumlah totalnya ada 4.812 orang dari unsur bidan, kader PKK dan Kader KB,” Jelasnya.
Menurutnya, TPK ini menjadi aktor dalam mengawal percepatan penurunan stunting. Tim inilah yang mengupas permasalahan stunting dari tingkat desa/ kelurahan hingga keluarga.
“Saya Optimis dengan TPK percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sidoarjo sebesar 14 persen di tahun 2024 bisa tercapai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB, Syaf Satriawarman, menjelaskan bahwa TPK sesbagai ujung tombak percepatan penurunan stunting.
“Untuk peningkatan SDM TPK melalui pendampingan dan pelaporan aplikasi Elsimil. Sasarannya keluarga beresiko stunting, seperti pada Calon Pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas dan baduta (anak usia 0-59 bulan ,” jelasnya.
Kegiatan kick off menjadi semangat dalam percepatan penurunan stunting dari hulu. Intensitas pendampingan TPK ini menjadi motor penggerak percepatan penurunan stunting di tingkat desa/ kelurahan. (NitAlim)
0 Komentar