Gresik - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gresik Jawa Timur menandatangani kesepakatan bersama SD Berlian (SD Muhammadiyah 2 GKB) untuk mencetak dokter cilik dan melatih siswa agar tanggap bencana.
Selama dua jam, Relawan PMI memberikan edukasi ke siswa SD Muhammadiyah 2 GKB pada Kamis (10/10/2022).
Para siswa dilatih cara menghadapi bencana gempa hingga proses simulasi penyelamatkan dengan mencari jalur evakuasi. Mereka juga dilatih pertolongan pertama jika ada bencana.
Wakil Kepala SD Berlian, Muhammad Taufik menambahkan, MoU yang dilakukan sekolah dan instansi rumah sakit dan PMI sebagi wujud implementasi sekolah sehat.
“Ini awal, nanti ada tindaklanjut pihak sekolah dan rumah sakit dan PMI melakukan pembelajaran sehingga muncul Dokter cilik,” imbuh dia.
Selain itu kata Taufik, penting bagi siswa untuk mendapatkan edukasi tanggap bencana. Ada 689 siswa yang ikut serta dalam kegiatan ini.
“Selain di sekolah, nanti ilmu ini akan ditularkan di keluarga serta lingkungan mereka, di momen hari pahlawan ini mereka dapat edukasi kebencanaan,” tambah dia.
Sementara itu, Ketua Markas PMI Gresik, Nazilah mengatakan, selain masyarakat dia juga melakukan edukasi kebencanaan kepada siswa SD. Hal ini tertuang dalam kesepakatan bersama.
“Ini baru pertama kali kami MoU dengan sekolah yakni SD Berlian bahkan tadi dihadiri Ketua PMI, Pak Nadlir,” katanya.
Simulasi ini, kata dia sebagai langkah kesiapsiagaan semua komponen sebagau antisipasi kepada siswa jika terjadi bencana. Misalnya, ketika ada bencana gempa bumi.
Dia mengatakan, siswa termasuk kalangan yang rentan jarang tersentuh saat bencana terjadi. Mereka cenderung tidak mengetahui bagaimana harus bertindak ketika terjadi bencana.
“Nah MoU ini sangat bagus, akan kami dampingi. Juga seperti pengecekan donor darah, pembinaan dokter kecil dan siaga bencana,” tambahnya.
Nazilah menambahkan, tadi mereka antusias mengikuti pelatihan tersebut. Apalagi, para relawan PMI memberikan materi dengan simulasi permainan serta praktik yang mudah diserap anak-anak.
(Aml/Hari R.)
0 Komentar