Berkolaborasi dengan Lembaga Pengembangan Bisnis Manajemen (LPBM) Universitas Airlangga Surabaya. Pemerintah Kabupaten Gresik berupaya mendorong peningkatan kualitas keluarga, dalam mewujudkan kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak melalui Bunda Puspa.
“Kesejahteraan masyarakat merupakan SDGs variabel pertama. Bagaimana ekonomi tumbuh dari desa melalui tangan perempuan-perempuan terampil,” ungkap Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani saat membuka kick off pemberdayaan ekonomi Bunda Puspa, Rabu (26/10/2022).
Tujuan program Bunda Puspa ini, imbuh bupati, diharapkan meningkatkan pendapatan keluarga penerima manfaat (KPM). Kemudian, meningkatkan ketahanan KPM pada aspek psikologi dan sosial, melalui kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak.
“Dengan mendorong motivasi berusaha dan kemampuan keluarga penerima manfaat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya,” ungkapnya.
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menambahkan, dengan sinergi dan kolaborasi antar sektor, saya menaruh harapan besar dalam program Bunda Puspa. “Nantinya akan menjadi salah satu program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gresik,” ucapnya.
“Program Bunda Puspa harus menjadi pilot project, sebuah inovasi yang dirancang dan didesain tujuannya untuk memperbaiki perekonomian, berharap bisa membantu ekonomi keluarga,” imbuh.
Kegiatan ini diikuti 32 orang pendamping Desa Bunda Puspa, yang tergabung dalam tim pelaksana Bunda Puspa dan 160 perempuan penerima manfaat.
Turut mendampingi Bupati Gresik, Wakil Bupati Aminatun Habibah, Ketua TP PKK Kabupaten Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani, Ketua Lembaga Pengembangan Bisnis Manajemen (LPBM) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Surabaya Windijarto serta Kepala Dinas KBPPPA Saifudin Ghozali. Hadir pula Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Umi Khoiroh, Staf Ahli Bupati Fais Abdalah, 16 Camat dan 16 Kepala Desa penerima manfaat.
(Hari R.)
0 Komentar