.
.
Tabanan, Salah satu budaya nusantara yang adi luhung dan harus dilestarikan sebagai wujud guna menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa adalah budaya gotongroyong, segala hal yang dilaksanakan dengan gotongroyong akan terasa ringan dan terjalin komunikasi yang baik di tengah-tengah masyarakat untuk meningkatkan jalinan silahturahmi dan keakraban serta kebersamaan.
Babinsa sebagai aparat kewilayahan tentunya memandang gotongroyong tersebut sebagai kegiatan yang sangat baik dan positif dalam perkembangan sosial masyarakat desa binaannya sehingga babinsa tentunya memberikan dukungan terhadap kegiatan yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat.
Dukungan tersebut ditunjukkan oleh Babinsa Desa Wangaya Gede Ramil 1619-08/Penebel saat turut berbaur dengan warga melaksanakan gotongroyong kerja bhakti perbaikan salah satu Pura di Banjar Dinas Sandan Desa Wongaya Gede Kec. Penebel, pada senin (25/4/2022)
Babinsa Sertu I Gede Putu Suparta mengatakan bahwa kegiatan gotongroyong Kerja Bhakti pembersihan Pembongkaran Meru dan Piasan di Pura Puseh Desa Adat Sandan tersebut dalam rangka Renovasi atau perbaikan Pura Puseh berupa meru dan piasan yang sudah harus diperbaiki secara swadaya, kegiatan tersebut dikoordinir oleh tetua adat yaitu Bendesa Adat Sandan I Wayan Widastra beserta pengurus adat dengan melibatkan krama desa adat setempat.
Menurutnya Ia sebagai babinsa hadir ditengah-tengah masyarakat sebagai bentuk dukungan untuk mendorong kegiatan yang baik ini dengan saling bahu membahu bergotongroyong membangun wilayahnya dan menciptakan rasa kebersamaan serta sebagai ajang komunikasi sosial dengan warga, ujarnya.
Ia berharap budaya gotongroyong tersebut selalu dilestarikan sebagai budaya bangsa yang adi luhung, pungkasnya.
0 Komentar