Dialog Tentang Wawasan Nusantara dan nilai-nilai Kebangsaan Harus Sampai ke Pelosok Negeri
JAKARTA - Dialog Wawasan Kebangsaan yang di adakan Lemhanas RI Pusat berlangsung mulai Senin (2/7 ) pagi hingga Kamissd (5/7) di kantor pusat Lemhannas, Jalan Merdeka Selatan nomor 10,Jakarta Pusat 10110.
Peserta dialog berasal dari seluruh propinsi yang ada antara lain Propinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan dari propinsi lainnya.
Acara diresmikan oleh Gubernur Lemhannas Letjen TNI Agus Widjojo, dihadiri Deputi Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Laksamana Muda TNI Dedy Yulianto, personil Direktorat Ideologi – Kebangsaan Nasional, Laksamana Pertama TNI Suratno dan sejumlah personil staf terkait.
Hadir dalam acara dialog H. Umar Wirohadi.SH.MM,Ketua Umum Majelis Pers Nasional yang sekaligus Anggota Humas Lemhanas RI Jawa Timur.
Dalam kesempatannya di acara dialog Wawasan Kebangsaan di Lemhanas RI, Kepada wartawan,saat di hubungi via telf dan WA, H. Umar mengatakan," Wawasan adalah Pandangan, Penglihatan, Penilaian, Tinjauan, Pengetahuan, Penelitian. Wawasan Kebangsaan Indonesia ialah Pengetahuan, Penilaian, Pandangan tentang Hal Ihwal Bangsa bernama Indonesia secara Prinsip. Seperti yang kita pahami atau hayati.
Dialog tentang wawasan kebangsaan ini hendaknya diadakan jangan hanya di pusat saja tapi alumni Lemhannas RI seharusnya di beri tugas untuk menyampaikan di daerahnya masing2. Karena apa..?
Di daerah banyak sekali yang membutuhkan pemahaman tentang wawasan nusantara dan nilai-nilai kebangsaan terutama pada anak-anak pelajar baik Sekolah Dasar(SD) sampai SMA/SMK terutama di Madrasah-madrasah Diniah ataupun di pondok pesantren.
Di era globaliasi sekarang ini, peranan pemuda Indonesia dalam membangun bangsa dinilai sangatlah kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian para pemuda terhadap bangsa , dimana nilai akan rasa nasionalisme dikalangan sama sekali tidak ada.
Tentunya kondisi yang demikian tidak bisa berlanjut, sebab dapat menggerogoti rasa persatuan bangsa yang dapat berujung kepada perpecahan bangsa.
Kegiatan sosiliasi wawasan kebangsaan melalui dialog dengan para murid/siswa menurutnya dapat memberikan pengetahuan mendalam kepada para siswanya. “ Harapnya para siswa dapat mengaplikasikan segala materi yang didapatkan dari dialog wawasan kebangsaan tidak hanya dalam tindakan belajar maupun juga dalam kehidupan bersosialiasi dengan lainnya,” ujarnya
Dialog tentang wawasan kebangsaan ini diadakan jangan hanya di pusat saja tapi alumni lemhannas seharusnya di beri tugas untuk menyampaikan di daerahnya masing-masing. Karena apa banyak sekali pemahaman tentang wawasan nusantara dan nilai2 kebangsaan pada anak usia SD sampai SMA/SMK sangat kurang sekali apa lagi di Madrasah-madarasah Diniah atau di pondok pesantren, " tutup Haji Umar Wirohadi, SH. Mhum.(red)
JAKARTA - Dialog Wawasan Kebangsaan yang di adakan Lemhanas RI Pusat berlangsung mulai Senin (2/7 ) pagi hingga Kamissd (5/7) di kantor pusat Lemhannas, Jalan Merdeka Selatan nomor 10,Jakarta Pusat 10110.
Peserta dialog berasal dari seluruh propinsi yang ada antara lain Propinsi DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan dari propinsi lainnya.
Acara diresmikan oleh Gubernur Lemhannas Letjen TNI Agus Widjojo, dihadiri Deputi Pemantapan Nilai-nilai Kebangsaan Laksamana Muda TNI Dedy Yulianto, personil Direktorat Ideologi – Kebangsaan Nasional, Laksamana Pertama TNI Suratno dan sejumlah personil staf terkait.
Hadir dalam acara dialog H. Umar Wirohadi.SH.MM,Ketua Umum Majelis Pers Nasional yang sekaligus Anggota Humas Lemhanas RI Jawa Timur.
Dalam kesempatannya di acara dialog Wawasan Kebangsaan di Lemhanas RI, Kepada wartawan,saat di hubungi via telf dan WA, H. Umar mengatakan," Wawasan adalah Pandangan, Penglihatan, Penilaian, Tinjauan, Pengetahuan, Penelitian. Wawasan Kebangsaan Indonesia ialah Pengetahuan, Penilaian, Pandangan tentang Hal Ihwal Bangsa bernama Indonesia secara Prinsip. Seperti yang kita pahami atau hayati.
Dialog tentang wawasan kebangsaan ini hendaknya diadakan jangan hanya di pusat saja tapi alumni Lemhannas RI seharusnya di beri tugas untuk menyampaikan di daerahnya masing2. Karena apa..?
Di daerah banyak sekali yang membutuhkan pemahaman tentang wawasan nusantara dan nilai-nilai kebangsaan terutama pada anak-anak pelajar baik Sekolah Dasar(SD) sampai SMA/SMK terutama di Madrasah-madrasah Diniah ataupun di pondok pesantren.
Di era globaliasi sekarang ini, peranan pemuda Indonesia dalam membangun bangsa dinilai sangatlah kurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian para pemuda terhadap bangsa , dimana nilai akan rasa nasionalisme dikalangan sama sekali tidak ada.
Tentunya kondisi yang demikian tidak bisa berlanjut, sebab dapat menggerogoti rasa persatuan bangsa yang dapat berujung kepada perpecahan bangsa.
Kegiatan sosiliasi wawasan kebangsaan melalui dialog dengan para murid/siswa menurutnya dapat memberikan pengetahuan mendalam kepada para siswanya. “ Harapnya para siswa dapat mengaplikasikan segala materi yang didapatkan dari dialog wawasan kebangsaan tidak hanya dalam tindakan belajar maupun juga dalam kehidupan bersosialiasi dengan lainnya,” ujarnya
Dialog tentang wawasan kebangsaan ini diadakan jangan hanya di pusat saja tapi alumni lemhannas seharusnya di beri tugas untuk menyampaikan di daerahnya masing-masing. Karena apa banyak sekali pemahaman tentang wawasan nusantara dan nilai2 kebangsaan pada anak usia SD sampai SMA/SMK sangat kurang sekali apa lagi di Madrasah-madarasah Diniah atau di pondok pesantren, " tutup Haji Umar Wirohadi, SH. Mhum.(red)
BhayangkaraNews.Net
Terima kasih anda sudah membaca artikel Ketum MPN: Pentingnya Pemahaman dan Wawasan Kebangsaan
0 Komentar