foto:hariono |
KEDIRI, LINTAS BATAS INDONESIA- Salah satu upaya Pemerintah Kabupaten dan Propinsi mengatasi musibah bencana alam adalah mengantisipasi sejak dini sebelum terjadinya bencana ,seperti yang terjadi pada tahun tahun sebelumnya, bahwa Gunung Kelud di Kediri pernah terjadi erupsi dan aliran lahar sangat berdampak pada kerusakan lingkungan dan tanaman petani , tidak hanya itu saja kerugian material juga tak tanggung tanggung menjadi masalah yang harus diperhatikan oleh Pemerintah . Sabtu (28/4/2018).
Seperti yang akan dilaksanakan oleh PT. Gemilang Bumi Sarana tak lain adalah untuk menjalankan program Pemerintah dalam mengantisipasi terjadinya bencana alam,dengan cara membuat Kantong lahar di aliran Sungai Konto yang bertitik di Desa Blaru yang menyeliputi Dusun Klampokrejo Dusun Selorejo, Dusun Ngamperejo dan satu lainnya berada di Desa Krecek, tidak menutup kemungkinan Gunung Kelud yang pernah erupsi pada tahun 2014 terakhir tidak meletus lagi karena gunung Kelud tersebut masih dalam kondisi aktif.ujar salah satu staf perusahaan PT. Gemilang Bumi Sarana.
Seperti yang disampaikan oleh staf Balai Besar Wilayah Sungai(BBWS) Brantas Provinsi Jawa Timur pada rapat pertemuan di Balai Pendopo Kecamatan Badas pada minggu lalu dengan warga petani yang menggarap tanaman dilahan daerah aliran sungai brantas , penambangan yang akan dilaksanakan adalah sebagai fungsi Kantong Lahar Gunung Kelud maupun terjadinya bencana banjir yang sewaktu waktu dapat mengakibatkan rumah penduduk terendam ,sesuai dengan keputusan Gubernur Jawa Timur, bahwa PT. Gemilang Bumi Sarana telah mendapatkan persetujuan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) dengan nomor P2T 08/15.19/1/2017 pada tanggal 3 Januari 2017 dengan letak kordinat pertambangan di Desa Blaru Kecamatan Badas yang berada di +- 30 KM dari Kantor Kabupaten Kediri dan berada di +-15 KM sebelah selatan Kabupaten Jombang, karena Desa Blaru merupakan wilayah yang dilalui Sungai Konto yang merupakan aliran lahar Gunung Kelud.
Penambangan kerikil berpasir alami (sirtu) PT. Gemilang Bumi Sarana di Desa Blaru Kecamatan Badas merupakan kegiatan pertambangan untuk menjalankan program pemerintah Jawa Timur dalam menanggulangi bencana alam dan juga membantu dalam menyiapkan bahan bangunan untuk membangun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kediri, khususnya Desa Blaru dan sekitarnya. Kegiatan penambangan yang akan dilaksanakan oleh PT. Gemilang Bumi Sarana tersebut sudah mendapat rekomendasi teknis untuk wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas (BBWS) sesuai dengan nomor HK. 05.03.Am /103/2016 tanggal 20 Desember 2016 .ujar staf BBWS Provinsi Jatim saat bertemu dengan warga dipendopo Kecamatan Badas tersebut.
Dalam hal ini Kepala Teknis Tambang (KTT) PT. Gemilang Bumi Sarana Rahman Hakim saat dikonfirmasi melalui telephon selulernya terkait dampak dari kegiatan penambangan di Desa Blaru menjelaskan, tidak ada suatu kebohongan atau janji janji palsu perusahaan terhadap warga petani yang bercocok tanam di Daerah Aliran Sungai Konto Desa Blaru yang terdampak pada kegiatan penambangan nanti. Seperti yang sudah kami kerjakan dilokasi Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri , kami melakasanakan kegiatan penambangan dengan hati hati dan penambangan langsung dilakukan Reklamasi (penataan) , selain itu kepedulian perusahaan kami terhadap warga petani DAS dan sekitarnya akan selalu diutamakan seperti yang terjadi di Desa Sumberagung Kecamatan Plosoklaten" Ujar Rahman Hakim.
Kami inginnya warga yang bercocok tanam diatas lahan Daerah Aliran Sungai Konto Gunung Kelud memahami akan pentingnya dilakukan penambangan tersebut. Karena selama ini lahan tersebut benar benar aliran sungai Konto lahar Gunung Kelud milik Pemerintah yang sudah paten dari sejak dulu untuk dilakukan pembuatan kantong lahar supaya tidak terjadi suatu kerusakan pada lingkungan maupun warga masyarakat yang tinggal di daerah aliran lahar tersebut.
Kami berharap sekali kepada warga petani untuk dapat bersama sama dalam penanggulangan bencana tersebut, kami perusahaan hanya menjalankan program dari pemerintah untuk membuat kantong lahar. Dan langkah kami saat ini untuk kedepannya adalah ingin bertemu dengan warga petani yang ada di daerah aliran sungai Konto tersebut untuk menyampaikan visi dan misi dari perusahaan kami.
Meskipun perusaahaan lengkap dengan surat ijinnya untuk melakukan penambangan ,warga petani Desa Blaru akan tetap menolak adanya penambangan yang akan dilaksanakan oleh PT. Gemilang Bumi Sarana yang telah merenggut lahan kami, karena lahan tersebut satu satunya sumber kehidupan perekonomian kami ,karena untuk memperoleh dan merawat lahan tersebut warga dulunya mati matian dalam memperjuangkannya.
Meski belum terlaksananya penambangan,kami akan terus pantau pergerakan aktivitas PT. Gemilang Bumi Sarana karena sudah mengambil hal hak kesejahteraan kami dan masa depan anak cucu kami.
Seminggu yang lalu Anggota Dewan DPRD Komisi B sudah menampung keluhan kami dan akan disampaikan ke Komisi D dan akan dilakukan peninjauan ulang terkait ijin usaha yang dimiliki PT. Gemilang Bumi Sarana,karena belum memiliki ijin lingkungan.
(h)
BhayangkaraNews.Net
Terima kasih anda sudah membaca artikel Kepala Tekhnis Tambang (KTT) Berikan Penjelasan Terkait Galian Desa Blaru
0 Komentar