AIDS singkatan dari acquired immune deficiency syndrome. Penyakit AIDS merupakan suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodefiency Virus) didalam tubuh manusia. Virus ini menyerang sel darah putih (sel CD 4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembangbiak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka hal tersebut tidaklah langsung menyebabkan penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan pada tubuh seseorang.
Tanda Dan Gejala Penyakit Virus HIV AIDS, Seorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderitanya biasanya hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebalan tubuhnya menurun/ lemah hingga jatuh sakit.
Tanda dan gejala HIV AIDS yang mudah dikenali adalah : Gangguan Saluaran Pernapasan
Penderita mengalami napas pendek henti napas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seperti terserang infeksi virus lainya (pneumonia). Tidak jarang diagnose pada stadium awal gejala HIV AIDS diduga sebagai TBC.
Gangguan Saluran Pencernaan, Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
Penurunan Berat Badan, Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energi di dalam tubuh seperti yang dikenal sebagai malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/ penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarrhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
Gangguan Sistem Saraf, Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dna respon anggota gerak melambat. Pada sistem per-syarafan ujung (peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, refleks tendon yang kurang, selalu meng-alami tensi darah rendah dan impoten.
Gangguan dan Infeksi Jaringan Kulit, Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simpleks) atau cacar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta eczema atau psoriasis.
Cara Penularan Penyakit dan Virus HIV AIDS, Melalui darah, misalnya: tranfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, Melalui cairan semen, air mani (sperma). Misalnya: seorang pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainya, oral sex, dsb.
Melalui cairan vagina pada wanita. Misalnya: wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-menminjam alat bantu seks, oral sex, Melalui air susu ibu (ASI). Misalnya: bayi meminum ASI dari wanita HIV+, pria meminum susu ASI pasangannya, dsb. Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung virus HIV pada penderita HIV+ antara lain saliva (air liur atau air ludah), feses (kotoran atau tinja), air mata, air keringat serta urine (air seni atau air kencing).
Kebanyakan kasus HIV atau AIDS di Indonesia, penularan disebabkan karena penggunaan narkoba melalui jarum suntik yang tidak steril dan sek bebas tanpa pemakaian alat pengaman. Untuk itu, artikel di atas tentunya dapat memberikan gambaran kepada pembaca agar selalu berhati-hati agar tidak tertular atau tidak menularkannya kepada orang lain penyakit mematikan tersebut.
Walau secara medis penyakit HIV atau AIDS belum diketahui secara pasti obat yang benar-benar bisa menyembuhkannya, namun memperlakukan secara bijak penderita AIDS di lingkungan sosial adalah hal yang dapat membantu psikologis penderita agar tidak semakin terpuruk. Untuk itu agar kiranya kita semua dapat secara bijak mulai dari melakukan pencegahan penularan HIV atau AIDS sampai dengan memperlakukan penderitanya sendiri. (sumber:hidupsehat.net)
Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembangbiak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.
Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka hal tersebut tidaklah langsung menyebabkan penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan pada tubuh seseorang.
Tanda Dan Gejala Penyakit Virus HIV AIDS, Seorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderitanya biasanya hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebalan tubuhnya menurun/ lemah hingga jatuh sakit.
Tanda dan gejala HIV AIDS yang mudah dikenali adalah : Gangguan Saluaran Pernapasan
Penderita mengalami napas pendek henti napas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seperti terserang infeksi virus lainya (pneumonia). Tidak jarang diagnose pada stadium awal gejala HIV AIDS diduga sebagai TBC.
Gangguan Saluran Pencernaan, Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
Penurunan Berat Badan, Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energi di dalam tubuh seperti yang dikenal sebagai malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/ penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarrhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
Gangguan Sistem Saraf, Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dna respon anggota gerak melambat. Pada sistem per-syarafan ujung (peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, refleks tendon yang kurang, selalu meng-alami tensi darah rendah dan impoten.
Gangguan dan Infeksi Jaringan Kulit, Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simpleks) atau cacar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta eczema atau psoriasis.
Cara Penularan Penyakit dan Virus HIV AIDS, Melalui darah, misalnya: tranfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, Melalui cairan semen, air mani (sperma). Misalnya: seorang pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainya, oral sex, dsb.
Melalui cairan vagina pada wanita. Misalnya: wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-menminjam alat bantu seks, oral sex, Melalui air susu ibu (ASI). Misalnya: bayi meminum ASI dari wanita HIV+, pria meminum susu ASI pasangannya, dsb. Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung virus HIV pada penderita HIV+ antara lain saliva (air liur atau air ludah), feses (kotoran atau tinja), air mata, air keringat serta urine (air seni atau air kencing).
Kebanyakan kasus HIV atau AIDS di Indonesia, penularan disebabkan karena penggunaan narkoba melalui jarum suntik yang tidak steril dan sek bebas tanpa pemakaian alat pengaman. Untuk itu, artikel di atas tentunya dapat memberikan gambaran kepada pembaca agar selalu berhati-hati agar tidak tertular atau tidak menularkannya kepada orang lain penyakit mematikan tersebut.
Walau secara medis penyakit HIV atau AIDS belum diketahui secara pasti obat yang benar-benar bisa menyembuhkannya, namun memperlakukan secara bijak penderita AIDS di lingkungan sosial adalah hal yang dapat membantu psikologis penderita agar tidak semakin terpuruk. Untuk itu agar kiranya kita semua dapat secara bijak mulai dari melakukan pencegahan penularan HIV atau AIDS sampai dengan memperlakukan penderitanya sendiri. (sumber:hidupsehat.net)
BhayangkaraNews.Net
Terima kasih anda sudah membaca artikel Mengenal Penyebab HIV Aids Gejala, Akibat Serta Cara Pencegahannya
0 Komentar